Gulad, minuman tradisional Indonesia yang tak lekang oleh waktu, telah menjadi bagian penting dari budaya dan warisan kita. Minuman ini telah dikenal sejak zaman dahulu kala dan hingga kini masih diminati oleh banyak orang.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli sejarah kuliner, Tuti Indriati, Gulad merupakan minuman tradisional Indonesia yang memiliki nilai historis yang tinggi. “Gulad sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Nusantara, dan hingga kini tetap menjadi minuman favorit bagi banyak orang,” ujar Tuti.
Gulad biasanya terbuat dari campuran air gula aren, daun pandan, dan es batu. Rasanya manis segar dan cocok diminum saat cuaca sedang panas. “Gulad memiliki kandungan gula alami yang baik untuk tubuh dan juga kaya akan antioksidan,” kata dr. Andri, seorang ahli gizi.
Dalam budaya Jawa, Gulad seringkali disajikan dalam acara-acara adat, seperti acara selamatan atau syukuran. “Gulad memiliki makna simbolis dalam budaya Jawa, karena gula aren melambangkan kesuburan dan keberuntungan,” ungkap Pak Slamet, seorang budayawan Jawa.
Meskipun kini banyak minuman modern yang bermunculan, Gulad tetap eksis dan diminati oleh banyak orang. “Rasa tradisional dan khas dari Gulad tidak bisa tergantikan oleh minuman lain. Gulad tetap menjadi pilihan favorit bagi banyak orang,” ujar Rita, seorang penggemar Gulad.
Dengan kelezatan dan keunikan rasanya, Gulad tetap menjadi minuman tradisional Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Mari lestarikan warisan budaya kita dengan terus menikmati Gulad dalam kehidupan sehari-hari.